BAB 4. SPESIFIKASI PROSES
Spesifikasi Proses menggambarkan
kejadian di dalam setiap bubble pada level terbawah pada data flow diagram.
Spesifikasi proses mendefinisikan kegiatan yang harus dilakukan untuk mengubah
input menjadi output (Edward Yourdon, Modern Structured Analysis, hal. 203).
Sepsifikasi proses digunakan untuk mendeskripsikan proses yang terjadi pada
level yang paling dasar dalam DFD. Model ini berfungsi mendeksripsikan apa yang
dilakukan ketika masukan ditransformasi menjadi keluaran.
Ada berbagai macam tools yang
dapat kita gunakan untuk menghasilkan suatu spesifikasi proses: tabel
keputusan, Bahasa Inggris terstruktur, pre/post condition, flowcharts, diagram
Nassishneiderman, dan lain sebagainya. Sedangkan kebanyakan analisis sistem
mengarah ke Bahasa Inggris terstruktur, anda harus ingat bahwa setiap metode dapat
digunakan, selama hal tersebut memuaskan dua keadaan penting:
1.
Spesifikasi proses harus
ditampilkan dalam suatu bentuk/form yang dapat diverifikasi oleh user dan
sistem analis. Kondisi ini tepat untuk alasan ini, dimana kita mengurangi
paparan Bahasa Inggris sebagai sebuah alat spesifikasi: hal ini dikenal sebagai
ambigu, khususnya apabila menggambarkan tindakan (keputusan) alternatif dan
tindakan berulang (loops). Secara alami, hal tersebut juga cenderung
menyebabkan kebingungan yang sangat ketika mengekspresikan bagian-bagian
kondisi Boolean (misalkan kombinasi dari operator Boolean AND, OR dan NOT).
2.
Spesifikasi proses harus
ditampilkan dalam suatu bentuk/form yang dapat mengkomunikasikan secara efektif
berbagagai keterlibatan berbagai latar belakang pendengar. Sedangkan hal
tersebut akan menjadi tipe dari analis sistem yang menuliskan spesifikasi
proses, hal tersaebut biasanya menjadi bermacam-mcam pendengar dari para
pengguna, manager, auditor, personil quality assurance, dan lainnya yang
membaca spesifikasi proses. Suatu proses spesifikasi diharapkan dapat
ditampilkan dalam perhitungan yang dapat diprediksi, atau dalam pascal, atau
dalam pendekatan format diagram seperti software use-it; tetapi jika komunitas
user menolak untuk melihat pada beberapa spesifikasi, mereka adalah tidak
berharga.
BAB 5. DATA DICTIONARY
Data Dictionary atau Kamus data
adalah suatu daftar data elemen yang terorganisir dengan definisi yang tetap
dan sesuai dengan sistem, sehingga user dan analis sistem mempunyai pengertian
yang sama tentang input, output, dan komponen data strore.
Menurut Budi Sutedjo Dharma
Oetomo (2002 : 118) Kamus data ikut berperan dalam perancangan dan pembangunan
sistem informasi karena peralatan ini berfungsi untuk :
1.
Menjelaskan arti aliran data dan
penyimpanan dalam penggambaran dalam data flow diagram.
2.
Mendeskripsikan komposisi paket
data yang bergerak melalui aliran, misalnya data alamat diurai menjadi nama
jalan, nomor, kota, negara dan kode pos.
3.
Menjelaskan spesifikasi nilai dan
satuan yang relevan terhadap data yang mengalir dalam sistem tersebut Roger S.
Pressman, Ph.D dalam bukunya Rekayasa Perangkat lunak menuliskan bahwa kamus
data merupakan suatu daftar yang terorganisasi dari elemen data yang
berhubungan dengan sistem, dengan definisi yang tegar dan teliti sehingga
pemakai analisis sistem akan memiliki pemahaman yang umum mengenai input,
output, komponen pemyimpanan, dan bahkan kalkulasi intermediate.
Dan informasi yang terdapat di
dalam kamus data menurut Roger S. Pressman, Ph.D yaitu :
1.
Name yaitu nama sebenarnya dari
data atau item kontrol, penyimpanan data, atau entitas eksternal
2.
Alias yaitu nama lain yang
digunakan untuk entri pertama.
3.
Where-used/how-used yaitu suatu
daftar dari proses yang menggunakan data atau item kontrol dan bagaimana dia
digunakan.
4.
Content description yaitu suatu
notasi untuk merepresentasikan isi.
5.
Supplementary information yaitu
informasi lain mengenai tipe data, harga preset (bila diketahui), barasan, dll.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar