Minggu, 05 November 2017

RASISME DAN TOLERANSI

RASISME
 Rasisme memiliki arti suatu sistem kepercayaan atau doktrin yang menyatakan bahwa perbedaan biologis yang melekat pada ras manusia menentukan pencapaian budaya atau individu, bahwa suatu ras tertentu lebih superior dan memiliki hak untuk mengatur yang lainnya. Manusia sebagai makhluk sosial, terkadang dalam memandang hubungannya dengan manusia lainserasa dibatasi oleh sekat-sekat perbedaan secara fisik. Hal ini wajar karena manusia dilahirkandengan membawa gen bawaannya masing-masing. Namun apabila dari perbedaan ini sampai memunculkan prasangka, walhasil bisa mengakibatkan fungsi bermasyarakat kita menjadi terganggu. Apapun nama dan bentuk dari prasangka ini, kesemuanya bermuara pada apa yang disebut rasisme. 

Rasisme berdiri tidak hanya dalam barisan yang kuat, akan tetapi rasisme juga tertanam dalam kaum yang lemah. Jika yang kuat menindas yang lemah karena mereka memiliki basis kekuasaan maka yang lemah akan melakukan perlawanan secara diam-diam. Jadi jelaslah bahwa  rasisme ada di antara kita.

Di Indonesia masih ada pada sebagian masyarakat di Negara kita yang berperilaku rasis, meskipun tindakan rasis yang ditujukan bukan pada warna kulitnya, namun lebih kepada penghinaan terhadap daerah asal, silsilah, nama maupun status sosial.

Contoh paling sahih adalah kata “kampungan” yang sering kita dengar di sinetron televisi. Kata kampungan disini berarti penghinaan terhadap orang desa, dan dianggap tidak memiliki norma kehidupan standar perkotaan. Sebagai orang yang lahir, tumbuh, besar, dan mencari penghidupan di desa tentu saya sangat miris dan tersayat hatinya bila mendengar kata tersebut disebutkan dalam adegan sinetron. Walaupun itu hanya adegan dalam sebuah sinetron tapi pengaruh kata “kampungan” yang ditimbulkan televisi sangat luas dan bisa mempengaruhi perkembangan anak khususnya anak di pedesaan. Mereka akan berada dalam situasi minder dan tidak memiliki kepercayaan diri sehingga ‘nrimo’ saja dengan keadaan dan cap kampungan yang sudah terlanjur melekat seperti dalam adegan sinetron. Pengaruh buruk juga bisa terjadi untuk anak di perkotaan, bagaimana mereka tidak akan memiliki kepekaan terhadap sesama dan lingkungan sekitarnya karena beranggapan lebih superior dibandingkan dengan anak di pedesaan. Tentu akan seperti apa generasi mereka ketika telah dewasa.

Isu rasisme juga berdampak kepada eksklusi sosial kepada orang atau kelompok tertentu. Dimana orang atau kelompok tertentu tersebut menjadi terbatas aksesnya akibat isu rasisme. Sehingga bisa dikatakan bahwa isu rasisme hanya akan menjadi hal yang serius jikalau telah membatasi akses seseorang atau kelompok tertentu.

TOLERANSI
Toleransi berasal dari bahasa Latin yaitu  "tolerare" artinya menahan diri, bersikap sabar, membiarkan orang berpendapat lain, dan berhati lapang terhadap orang-orang yang memiliki pendapat berbeda. Sikap toleran tidak berarti membenarkan pandangan yang dibiarkan itu, tetapi mengakui kebebasan serta hak-hak asasi para penganutnya.

Jadi secara umum toreansi adalah sikap yang membebaskan (membiarkan) orang lain utuk berpendapat ataupun melakukan hal yang tidak satu ide (sependapat) dengan diri kita, tanpa kita melakukan intimidasi terhadap orang ataupun kelompok tersebut.

Contoh Toleransi
Toleransi Beragama
Toleransi agama adalah dimana penganut mayoritas dalam suatu masyarakat menghormati keberadaan agama atau kepercayaan lainnya yang berbeda. Jadi, kita harus  memberikan kenyamanan mereka dalam melaksanakan ibadahnya, tanpa ada menggangu atau mengintimidasi agama yang berbeda.

Torensi Sosial
Adalah toleransidalam bermasyarakat, seperti jika di dalam sebuah daerah terdapat dua kelompok, satu kelompok mayoritas dan satunya lagi kelompok minoritas, Jadi sebagai kelompok mayoritas wajib menghargai dan tidak melakukan intimidasi terhadap kelompok minoritas.

Manfaat Toleransi
Toleransi adalah suatu sikap yang mulia, dengan kita melakukan tolerasi berarti kita sudah menghargai HAM sesorang. dan tentunya kita akan mendapatkan manfaat positif dari sikap toleransi,

Kedamaian, Tidak akan pernah ada konflik di dalam kehidupan bermayarakat. Keharmonisan dalam hubungan beragama, suku, budaya selalu terjaga. Hidup bermasyarakat akan selalu tentram tanpa ada perasaan was-was.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Contoh Proposal tentang motor